tag:blogger.com,1999:blog-36192715148300321282024-02-20T11:11:37.978-08:00Seputar Agama BuddhaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-2307590449777623922011-01-10T07:58:00.001-08:002011-01-10T07:58:48.310-08:00Sembayang lima setanPengertian<br />Energi Lima setan Atau (Wu Kuei) Bekerja lewat perasaan. Maksudnya orang yang sedang ciong energi<br />lima setan perasaan mudah iri dan digangu oleh orang lain.<br />Lima energi negatif dimaksud lima setan adalah sakit, iri hati, sombong, malas, dan mudah marah<br /><br /><br />-Persaan mudah iri hati, tidak puas, penasaran dan lain lain<br />-Mudah menjumpai orang2 lain mempunyai perasaan tersebut.<br />-Badan Panas Dingin<br /><br /><br />Dewa penjaga lima setan<br /><br /><br />« Ngo Houw Ciang Kun<br />Ciong Hud Sin Ling »<br />Tay Ya El Ya (Ngo Kuei)<br /><br />Penjelasan yang lebih rinci mengenai Dewa Ngo Kuei (??) akan menyusul. Secara singkatnya seperti Dewa Thay Swee Ya, Pe Hou Ciang Kun dan Thian Kou, Dewa Ngo Kuei adalah Dewa Pelindung melindungi umatnya dari masalah yang tidak baik.<br /><br />Untuk Chiong Tau hua dan Ping Fu<br /><br />Chiong Tau Hua adalah chiong bunga kasmaran, Dimana anda mengalami masa Puber, atau mengalami asmara, bagi yang punya pasangan memiliki hal selingkuh atau hal yang menganggu diri anda, disaran kan agar menjaga jarak. Bagi yang single kesempatan punya pasanagan, terkadang bisa terjadi pasangannya didapat tidak tepat.<br /><br />Ping fu adalah Chiong mudah kena penyakit.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-62409090393668264412011-01-10T07:57:00.000-08:002011-01-10T07:58:07.982-08:00Sembayang ciong Thian KouPengertian<br />Energi thien kou ( anjing langit) bekerja lewat telinga dan mulut. Maksudnya orang yang sedang ciong energi ini akan mengalami ganguan dan kecenderungan untuk menggangu orang lain dengan perantaraan telinga dan mulut.<br /><a name='more'></a><br /><br />- Perasaan mudah Tersingung karena medengar perkataan orang lain untuk hal yang sepele.<br />- Kecenderungan membicarakan urusan orang lain yang tidak perlu.<br />- Ketika sukses mudah sombng, lupa daratan, dan mudah kecewa berkepanjangan.<br />- Mudah di fitnah dan di bicarakan hal - hal yang jelek oleh orang lain.<br /><br />Dewa penjaga Thian Kou<br /><br />Li Bing, seorang Gubernur dari propinsi Xi Chuan, yang hidup di zaman<br />dinasti Qin.<br /><br />Pada masa itu, Sungai Min (Min Jiang, salah satu cabang Sungai Yang Zi<br />yang bermata air di wilayah Xi Chuan), seringkali mengakibatkan banjir<br />di wilayah Guan Kou (dekat Cheng Du). Sebagai gubernur yang peka akan<br />penderitaan rakyat, Li Bing mengajak putranya Li Er Lang, meninjau<br />daerah bencana dan memikirkan penanggulangannya.<br /><br />Li Bing bertekad mengakhiri semua ini, dan berusaha menyadarkan rakyat<br />bahwa bencana dapat dihindarkan asal mereka mau bergotong-royong<br />memperbaiki aliran sungai. Usaha ini tentu saja ditentang para dukun<br />yang melihat bahwa mereka akan rugi apabila rakyat tidak percaya lagi<br />kepada mereka.<br /><br />Untuk menghadapi mereka, Li Bing mengatakan bahwa putrinya bersedia menjadi pengantin Raja Naga untuk tahun itu. Ia minta sang dukun memimpin upacara. Sebelumnya, Li Bing memerintahkan Er Lang untuk menangkap seekor ular air yang besar, dimasukkan ke dalam karung dan disembunyikan di dasar sungai.<br /><br />Pada saat diadakan upacara mengantar pengantin di tepi sungai, Li Bing mengatakan kepada dukun kepala bahwa ia ingin sang Raja Naga menampakkan diri agar rakyat bisa melihat wajahnya. Sang dukun marah dan mengeluarkan ancaman. Tapi Li Bing yang bertekad mengakhiri praktek yang kejam ini berkeras agar sang dukun menampilkan wujud Raja Naga. Karena keadaan yang telah memungkinkan untuk bertindak, Li Bing memerintahkan putranya Li Er Lang agar terjun ke sungai dan memaksa sang Raja Naga keluar. Setelah menyelam sejenak Er Lang muncul kembali sambil menyeret bangkai ular air itu ke tepi sungai. Penduduk menjadi gempar. Li Bing mengatakan bahwa sang Raja Naga yang jahat sudah dibunuh. Rakyat tak perlu khawatir akan gangguan lagi dan tak usah mengorbankan anak gadisnya setiap tahun.<br /><br />Setelah itu, Li Bing mengajak rakyat untuk mengendalikan Sungai Min. Usaha ini akhirnya berhasil dan rakyat daerah itu terbebas dari bencana banjir. Untuk memperingati jasa-jasa Li Bing dan Er Lang, di tempat itu kemudian didirikan kelenteng peringatan.<br /><br />Er Lang Shen banyak dipuja di propinsi Xi Chuan. Beberapa kelenteng besar yang didirikan khusus untuknya terdapat di Guan Xian dengan nama Guan Kou Miao; di Cheng Du, Bao Ning, Ya An dan beberapa tempat lainnya dengan nama Er Lang Miao (Kelenteng Er Lang). Selain Xi Chuan, propinsi Hu Nan juga memiliki beberapa Er Lang Miao yang cukup kuno.<br /><br />Er Lang Shen ditampilkan sebagai seorang pemuda tampan bermata tiga, memakai pakaian keemasan, membawa tombak bermata tiga, diikuti seekor Anjing Langit (Thian Kou ??), kadang-kadang ditambah dengan seekor elang. Beliau dianggap sebagai Malaikat Pelindung Kota-Kota di tepi sungai. Namun sering juga ditampilkan bersama Tai Shang Lao Jun sebagai pengawal.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-65238602803132146262011-01-10T07:56:00.000-08:002011-01-10T07:57:18.694-08:00Sembayang macan putihPengertian<br />Energi Macan Putih bukan berarti anda sedang akan di makan atau dicelakai seekor macan. Pemahaman<br />Energi macan Putih atau Ciong macan Putih ( Pek Hou ), Orang yang sedang mengalami Ciong Energi Macan<br />Putih diharapkan agar tidak emosional, dalam hal ini orang yang mengalami ciong ini bisa tempramennya tinggi<br />usahakan tidak bebicara sembarangan, atau usahakan jaga perkataan, karena bisa timbul banyak masalahbagi diri anda.<br /><br /><a name='more'></a><br />Usahakan Tidak spekulasi terhadap pekerjaan yang mengandung resiko kriminal atau tinggi, Anda bisa bermasalah dengan Hukum.<br />Usahakan jika ada berhati hati dalam menentukan sikap karena orang yang mengalami ciong macan putih mudah ditipu oleh orang lain.<br />Usahakan sabar dan tidak mengendarai kendaraan dengan cepat, Anda bisa celaka, Orang yang mengalami ciong macan Putih, sebaiknya melatih kesabaran<br /><br /><br />Dewa Penjaga Pai hu (macan Putih)<br /><br />Pe Hou Ciang Kun (????) adalah salah satu Dewata Bintang yang berwujud<br />harimau putih. Ada lagi Dewata Bintang yang berwujud Anjing Langit<br />(Thian Kauw), Naga Hijau (Cheng Liong), namun mereka dipuja di atas tanah<br />bukan di atas altar. Nasib jelek selalu ingin dihindarkan oleh manusia,<br />oleh karenanya mereka memuja Dewata Bintang agar terlepas dari nasib jelek.<br />Beliau adalah salah satu Dewata Pelindung yang paling dihormati oleh<br />rakyat.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-77852121108963855752011-01-10T07:55:00.000-08:002011-01-10T07:56:21.826-08:00Tai shuiTai Sui Ye sebenarnya adalah sebuah konteks tentang ruang (arah) dan waktu yang dihitung berdasarkan Tian Gan Di Zhi. Pada tahun2 yang berbeda, konteks arah dan waktu tersebut berubah, istilahnya arah dan waktu yang "berkuasa" pada setiap tahunnya berubah. Arah dan waktu ini mempengaruhi Qi yang dipercaya kuat pengaruhnya terhadap permasalahan di alam ini, termasuklah di dalamnya manusia (nasib).<br /><br /><a name='more'></a><br />Tiap orang yang lahir pada waktu tertentu membawa unsur2 dan elemen2 yang terdiri dari 5 elemen, 10 batang langit, 12 cabang bumi dan 24 jieqi. Untuk Tai Sui ini, yang diperhatikan cuma 10 batang langit dan 12 cabang bumi dari waktu kelahirannya doang. Dalam tahun2 tertentu karena qi yang "berkuasa" berbeda, maka nasib manusia juga akan berbeda menurut unsur2 kelahiran yang dibawanya. Bila kebetulan unsur yang dbawa bertubrukan dengan qi yang "berkuasa" pada tahun itu, keadaan inilah yang kita sebut sebagai "Fan Tai Sui" sekilas dapat saya terjemahkan sebagai "Berlawanan dengan Tai Sui".<br /><br />Anggap saja, Tai Sui itu merupakan suatu arus air, setiap manusia digambarkan sebagai kapal2 yang berlayar di atasnya. Setiap tahunnya, arus air tersebut berubah2 sesuai faktor alam yang mempengaruhinya. Tentu saja arus air ini juga mempengaruhi gerak kapal yang berlayar tadi. Ada yang arahnya berlawanan dengan arus air mungkin akan mengalami kesulitan berlayar maju, bagi kapal yang arahnya sama, tentu saja gerak maju ke depan itu sangat termudahkan. Yang berlawanan dengan arus tadi dapat kita padankan dengan keadaan "Fan Tai Sui".<br /><br />Untuk memudahkan, keadaan Qi setiap tahunnya ini kemudian di"manusia"kan (didewakan) oleh orang2 Tao yang berkembang di Tiongkok pada zaman Han. Setiap tahunnya, Qi yang "berkuasa" dilambangkan sebagai seorang Dewa Tai Sui (Jenderal Tai Sui) yang kita kenal dengan Tai Sui Ye. Jumlah keseluruhannya adalah 60 jenderal dengan nama berbeda yang berkuasa setiap tahunnya sesuai nama tahun yang berbeda menurut Tian Gan Di Zhi. Tahun ayam ini, yang berkuasa adalah Jenderal Jiang Chong.<br /><br />Jenderal Tai Sui ini ibaratnya adalah sebuah jabatan Perdana Menteri di kerajaan langit. Merupakan jabatan yang paling berkuasa dalam tahun itu dan cuma di bawah daripada kekuasaan Kaisar Langit, Yu Huang Da Di. Lalu, setiap tahunnya, kursi jabatan ini bergiliran diduduki oleh jenderal yang berbeda yang jumlahnya 60 orang.<br /><br />Dewa Penjaga tai sui<br /><br />Seng Hong Ya (???) adalah penguasa di alam baka namun kekuasaanya juga<br />termasuk di dunia fana. Beliau juga dipuja sebagai contoh pejabat tinggi<br />yang jujur dan ideal. Sehingga bila berselisih mereka akan pergi ke<br />Seng Hong Bio (Kelenteng Seng Hong) untuk saling bersumpah.<br />Pada peringatan hari ulang tahunnya diadakan upacara gotong Toapekong<br />dengan thema Seng Hong Ya menginspeksi rakyatnya.<br />Seng Hong Ya termasuk Dewata pelindung dari segala macam yang tidak baik.<br />Para pemujanya datang untuk memperoleh perlindungan dan di akhir tahun<br />melakukan Wan Hok kepadanya.<br /><br />Thay Swee Ya (???) adalah salah satu dari Dewata2 Bintang.<br />Masing2 Dewata Bintang menguasai nasib seseorang dalam setahun.<br />Menurut perhitungan Thian Kan (Pilar Langit) dan Tee Ci (Cabang Bumi),<br />Bintang Thay Swee muncul pada 60 tahun dari satu periode perhitungan a<br />strologi Tiongkok. Dalam kata lain ada 60 Bintang Thay Swee.<br />Di kuil Pek In Koan di Beijing terdapat altar yang menghormati ke-60<br />Dewa Bintang tersebut.<br /><br />Menurut perhitungan tersebut, bila Shio seseorang sama dengan<br />lambang (shio) pada tahun berjalan, maka kondisi semacam ini<br />dinamakan Ciong Thay Swee (kurang harmonis). Ia harus lebih banyak<br />melakukan sembahyang kepada Thay Swee Ya supaya terhindar dari hal2<br />yang merugikannya.<br /><br />Kong Tek Cun Ong (????) adalah Dewata Pelindung dari berbagai malapetaka<br />air, api, perampokan dan lain2. Penampilan Beliau adalah dengan satu kaki<br />bersilah dan yang satunya terjuntai ke bawah memakai baju kebesaran Raja<br />Muda.<br /><br />Kong Tek Cun Ong hidup di Dinasti Song (abad IX) sezaman dengan Ma Co Po.<br />Beliau dipuja ber-sama2 dengan Seng Ma dan biasa dipanggil Po An Kong Tek<br />Cun Ong, sebuah gelar yang dianugerahkan Kaisar Kong Si dari Dinasti Ching.<br />Kelenteng Hong San Sie di Si San adalah tempat dimana Beliau mencapai<br />kesempurnaanya duduk bertapa di atas sebuah batu bundar.<br /><br />Tabel “Fan Tai Sui”Tiap Shio Setiap Tahun<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Tikus<br />Bahaya alam : Shio Tikus<br />Bahaya Hukum : Shio Kuda<br />Bahaya Ciong : Shio Kelinci<br />Bahaya Luka : Shio Tikus Ayam<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Kerbau<br />Bahaya Alam : Shio kerbau<br />Bahaya Hukum : Shio Kambing<br />Bahaya Ciong : Shio Naga<br />Bahaya Luka : Shio Anjing<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Macan<br />Bahaya Alam : Shio Macan<br />Bahaya Hukum : Shio Monyet<br />Bahaya Ciong : Shio Ular<br />Bahaya Luka : Shio Babi<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Kelinci<br />Bahaya Alam : Shio kelinci<br />Bahaya Hukum : Shio Ayam<br />Bahaya Ciong : Shio Kuda<br />Bahaya Luka : Shio Tikus<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Naga<br />Bahaya Alam : Shio Naga<br />Bahaya Hukum : Shio Anjing<br />Bahaya Ciong : Shio Kambing<br />Bahaya Luka : Shio Kerbau<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Ular<br />Bahaya Alam : Shio Ular<br />Bahaya Hukum : Shio Babi<br />Bahaya Ciong : Shio Monyet<br />Bahaya Luka : Shio Harimau<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Kuda<br />Bahaya Alam : Shio Kuda<br />Bahaya Hukum : Shio Tikus<br />Bahaya Ciong : Shio Ayam<br />Bahaya Luka : Shio Kelinci<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Kambing<br />Bahaya Alam : Shio Kambing<br />Bahaya Hukum : Shio Kerbau<br />Bahaya Ciong : Shio Anjing<br />Bahaya Luka : Shio Naga<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Monyet<br />Bahaya Alam : Shio Monyet<br />Bahaya Hukum : Shio Harimau<br />Bahaya Ciong : Shio Babi<br />Bahaya Luka : Shio Ular<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Ayam<br />Bahaya alam : Shio Ayam<br />Bahaya Hukum : Shio Kelinci<br />Bahaya Ciong : Shio Tikus<br />Bahaya Luka : Shio Kuda<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Anjing<br />Bahaya Alam : Shio Anjing<br />Bahaya Hukum : Shio Naga<br />Bahaya Ciong : Shio Kerbau<br />Bahaya Luka : Shio Kambing<br /><br />Tahun ( Shio:) : Shio Babi<br />Bahaya Alam : Shio Babi<br />Bahaya Hukum : Shio Ular<br />Bahaya Ciong : Shio Harimau<br />Bahaya Luka : Shio MonyetRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-21805890507449221042011-01-10T07:53:00.000-08:002011-01-10T07:54:54.236-08:00Pengertian Chiong Thai Sui, Macan putih, Anjing langit, Wu kuiSembayang ini dimulai pada tanggal 1 - 15 bulan pertama kalender tionghoa. (atau sebelum Festival Cap Go Me. Maksud sembayang ciong adalah untuk menghindar hal hal buruk ( yang tidak disebabkan bukan karena karma atau dosa )yang akan terjadi dalam 1 tahun di tahun tersebut terhitung dari tanggalan tionghoa tanggal 1 bulan 1 sampai dengan 30 bulan 12. Dengan diakhiri sembayang terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa di Hari Tung Che, atau Tang Chue.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-3375296294837304762011-01-10T07:39:00.000-08:002011-01-10T07:40:38.746-08:00Mantra - Thai Yin Sing Jiun Seng Cing ( Thai Yin Cing )THAI YIN PHU SA SIANG TUNG LAI, SE CHUNG TI YI CIU CHUNG KHAI,<br /> SE WAN PA JIEN CU PHU SA, CU FO PHU SA LIANG PIAN PHAI,<br /> CU CUN FO CING WU YUN TI, CHU SUI LIAN HUA MAN TI KHAI,<br /> THOU TAI CHI CHEN CU PAO THA, SO PO SHI CIE YEN KUANG MING,<br /> YI FO PAO TA THIAN TI EN, EL FO PAO TA FU MU EN,<br /> CAI SEN FU MU CENG FU SHOU, KUO SHI FU MU CAO CHAO SHENG,<br /> NA MO FO, NA MO FA, NA MO AH MI TO FO,<br /> THIAN LO SHEN, TI LO SHEN, JEN LI NAN, NAN LI SHEN,<br /> YI CIE CAI YANG HUA WEI CHEN, <br /> MEI YE NIAN TE CHI PIEN THAI YIN CING,<br /> SEN SI PU THA TI YI MEN.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br /> <br /> BODHISATTVA THAI YIN HSING TSHIN DATANG DARI JURUSAN TIMUR.<br /> PINTU GAPURA NERAKA TERBUKA SEMBILAN DARI SEPULUH PINTU.<br /> PARA BUDDHA DAN BODHISATTVA ADA SERATUS DELAPAN RIBU.<br /> BELIAU BERBARISAN DUA BELAH DI DALAM PINTU.<br /> TEMPAT-NYA BUKANLAH LANTAI DAN AWAN.<br /> YANG TERLIHAT HANYALAH BUNGA-BUNGA TERATAI DI MUKA PERAIRAN.<br /> KEPALA PHU SA-PHU SA SEMUANYA DIHIASI 7 LAPIS STUPA BERMUTU MANIKAM.<br /> SEHINGGA MATA SEMUA MAKHLUK DI DUNIA MERASA TERANG GEMILANG.<br /> SEBUTKANLAH, SEKATA BUDDHA UNTUK MEMBALAS KEBAJIKAN TUHAN.<br /> SEBUTKANLAH, DUA KATA BUDDHA UNTUK MEMBALAS KEBAJIKAN IBU-AYAH.<br /> YANG HIDUP REJEKINYA PASTI BERTAMBAH, USIANYA PANJANG.<br /> YANG WAFAT TETAP TINGGAL BERDIAM DI NEGERI SUCI.<br /> TERPUJILAH SANG BUDDHA !<br /> TERPUJILAH SANG DHARMA !<br /> TERPUJILAH SANG SANGHA !<br /> TERPUJILAH BUDDHA AMITABHA YANG MAHA SUCI !<br /> THIEN LO SHEN, TI LO SHEN.<br /> KAMI TELAH TERBEBASKAN DARI SEGALA PENDERITAAN.<br /> PENDERITAAN-PENDERITAAN JUGA LENYAP DARI SELURUH BADAN.<br /> SEGALA MALAPETAKA, MARABAHAYA MENJADI DEBU !<br /> APABILA TIAP MALAM DAPAT MEMBACA SUTRA “THAI YIN CING” INI 7 JURUS.<br /> YANG HIDUP, YANG WAFAT SAMA SEKALI TERHINDAR MELEWATI PINTU NERAKA.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-48194632417866183292011-01-10T07:38:00.001-08:002011-01-10T07:39:13.487-08:00Mantra - Thai Yang Sing Jiun Seng Cing ( Thai Yang Cing)NA MO MING MING CU KUANG FO, SE TA SEN COU CEN JIEN KHUN, <br /><br />THAY YANG CHU SIEN MAN THIAN HUNG, COU YE SING LAI PU CU THING, <br /><br />SING TE KUAI LAI CUI JEN LAO, SING TE CHE LAI PU LIU CHUN,<br /><br />CIA CIA MEN JIEN TOU CAO KUO, TAO JE CUNG SEN CIAO SIAO MING,<br /><br />NAO WO THAY YANG KUI SAN CU, EK SI LI MIN KHU CUNG SEN,<br /><br />THIEN SANG WU WO WU COU YE, TI SIA WU WO SHAO SOU CHEN,<br /><br />WEI WEI SHEN MING YOU JEN CING, NA KE CING WO THAY YANG SHEN,<br /><br />THAY YANG SAN YE SI CIU SEN, CIA CIA NIAN FO TIAN HUNG TENG,<br /><br />YOU JEN CUAN WO THAY YANG CING, HE CIA LAO YOU MIEN CAI SING,<br /><br />NA MO MING MING CU KUANG FO, CUAN YI SAN NAN SIN NI JEN,<br /><br />MEI JE CAO CAO NIAN QI PIAN, YUNG SHI PU JU TI YI MEN,<br /><br />LIN MING CUNG SHE SEN CING THU, CIU SUAN QI CU CING CHAO SHEN. <br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br /><br />NAMO MING MING CU KUANG FO ADALAH SANG SURYA YANG MAHA MULIA.<br /><br />MEMPERTAHANKAN ALAM DI EMPAT BAGIAN BENUA.<br /><br />MATAHARI TERBIT KE LANGIT DENGAN SINARNYA MERAH SEMUA.<br /><br />BAIK SIANG MAUPUN MALAM TAK PERNAH BERHENTI WALAU SEBENTAR.<br /><br />BILA PEREDARANNYA LEBIH CEPAT ORANG-ORANG PASTI LEKAS TUA.<br /><br />BILA PEREDARANNYA LEBIH LAMBAT JUGA TAK MENINGGALKAN MUDA.<br /><br />TIAP-TIAP RUMAH DI DUNIA PERNAH BELIAU MEMBERIKAN CAHAYA.<br /><br />TETAPI KELAKUAN UMAT MANUSIA MASIH KURANG MENARUH HORMAT.<br /><br />JIKA SANG MATAHARI TAK TERBIT LAGI, DIA TENTU MERASA SAKIT HATI.<br /><br />MAHKLUK-MAHKLUK HIDUP DI DUNIA AKAN MENDERITA KELAPARAN HINGGA MATI.<br /><br />JIKA DI LANGIT TAK ADA MATAHARI, SUKAR DIBEDAKAN SIANG ATAU MALAM HARI.<br /><br />JIKA DI BUMI TAK ADA MATAHARI, DIMANA-MANA TENTU TAK ADA HASIL BUMI.<br /><br />NAMUN DEWATA-DEWATA LAIN DIHORMATI DI DUNIA.<br /><br />TAPI DEWATA SYAM SU THAI YANG SHEN TAK DIPERDULIKAN.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-78661954345259080402011-01-10T07:37:00.001-08:002011-01-10T07:37:56.558-08:00A MI THO CINGTA CHI A MI THO , TA PEI A MI THO .<br />SHI FANG SAN SHI FUT , TI YI A MI THO .<br />FUT LI SEK CIA KHUN , FUT KUANG CEK SHAN HO .<br />SI SE LING PA YUAN , TA YUAN YI YUN YUO .<br />SUO PHO CHENG SIN JEN , CAO SI NIAN MI THO .<br />KAI EK ER SING SHAN , SIN CHANG CUO FUT MO .<br />CAO CI PI YU SHI , TIAN PHEI PU CUO THO .<br />CAO CHE SING PU PIAN , SIAN HUAN CI SIAO MO .<br />LIN CUNG LAI CIE YIN , TU KUO HENG SHA HO .<br />MIE CHU YI WAN CIE , PU FU SEN YAN LUO .<br />XUE YU CING THU CUNG , SHENG YU LIAN HUA WO .<br />PU SHOU LUN HUI KHU , YUNG YUAN SHI MI THUO .<br />MI THUO CIN SIN YUAN , PU FU HIAN MI THUO .<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br />Buddha Amitaba Yang maha Metta !<br />Buddha Amitaba yang maha karunia !<br />Di antara Para Buddha dalam tiga masa dari sepuluh penjuru .<br />Buddha Amitaba yang maha besar !<br />Keluhurannya telah memenuhi seluruh alam .<br />Kegemilanganya memancar ke seluruh dunia .<br />Sifat kebuddhaan tertampak di loka teratai .<br />Janji-janji suci Buddha amitabha yang maha besar sungguh banyak .<br />Siang dan malam terus membaca sutra amitaba .<br />Tabiat yang jahat akan berubah menjadi baik budi .<br />Jika senantiasa menaruh ke Buddaan di dalam hati ,<br />Walau dalam keadaan terdesak , tapi masih dapat menjalankan ketentuan-ketentuan agama seperti biasa .<br />Saat mengalami kesengsaraan juga tak pernah lalai walau sebentar .<br />Karena kelakuan yang mantap itu , tak pernah berubah-ubah .<br />Sehingga segala penderitaannya dapat terbebaskan semua .<br />Bila waktu wafatnya tiba , pasti datang utusan dewata .<br />Menyambut , terus dan menyeberangi sungai Gangga .<br />Telah menghapus berjuta-juta malanga kalpa .<br />Tak usah menghadap Maha kuasa di alam barzah .<br />Dengan tenang saja pulang ke negeri suci dan bersih .<br />Terlahir kembali di dalam sekuntum bunga teratai .<br />Terhindar dari hukuman-hukuman penjelmaan di alam akhirat .<br />Tinggal berdiam di sisi Sang Buddha Amitaba .<br />Buddha Amitaba berhasrat , berjanji menolong semua makhluk di dunia fana .<br />Siapa yang rajin membaca Sutra Amitaba , pasti Buddha Amitaba dapat memberkatinya .Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-65527984523428147562011-01-10T07:36:00.003-08:002011-01-10T07:36:51.296-08:00Bo Re Bo Lo Mi Tuo Sin Cing (Sin Cing)般 若 波 羅 蜜 多 心 經 (心 經)<br />( Sutra Prajnaparamita Hrdaya / Sutra Hati )<br /><br />南 摩 大 悲 觀 世 音 菩 薩 3x<br />Na Mo Ta Pei Kuan Shi In Bu Sa 3x<br />(Terpujilah Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisattva)<br />開 經 偈 :<br />Gai Cin Cie :<br />(Gatha Pembukaan Sutra)<br />無 上 甚 深 微 妙 法 . 百 千 萬 劫 難 遭 遇 .<br />U San Sen Sen Wei Miao Fa . Pai Jien Wan Cie Nan Cao I .<br />(Dharma yang mendalam dan mulia. Kesempatan yang langka berjuta-juta kalpa)<br />我 今 見 聞 得 受 持 . 願 解 如 來 真 實 義 .<br />Wo Cin Cien Wen Te Sou Chi . Yen Cie Ru Lai Cen Shi I .<br />(Kini aku mendapat dan mendengarnya serta memanjatkannya. Semoga mengerti makna Tathagata yang sebenarnya)<br />般 若 波 羅 蜜 多 心 經 <br />Bo Re Bo Lo Mi Tuo Sin Cin<br />( Sutra Prajnaparamita Hrdaya / Sutra Hati )<br />觀 自 在 菩 薩 。 行 深 般 若 波 羅 蜜 多 時 。照 見 五 蘊 皆 空 。<br />Kuan Zhi Cai Bu Sa . Sin Sen Bo Ye Bo Lo Mi Tuo Shi . Cao Cien U Yin Cie Gon .<br />(Bodhisattva yang bebas dan tidak terikat telah memahami diri sendiri / Avalokitesvara Bodhisattva. Pada saat mencapai kebijaksanaan yang sangat mendalam. Melihat Panca Skanda semuanya adalah kosong.)<br />度 一 切 苦 厄 。 舍 利 子 。 色 不 異 空 。 空 不 異 色 。<br />Tu I Jie Gu Ek . Se Li Zhi . Se Pu I Gon . Gon Pu I Se .<br />(Menolong segala kesengsaraan dan malapetaka. Sariputra. Yang berwujud tidak berbeda dengan kekosongan. Kekosongan tidak berbeda dengan yang berwujud.) <br />色 即 是 空 。 空 即 是 色 。 受 想 行 識 。 亦 復 如 是 。<br />Se Ci Shi Gon . Gon Ci Shi Se . Sou Sian Sin Shi . I Fu Ru Shi .<br />(Yang berwujud adalah kekosongan. Kekosongan adalah yang berwujud. Perasaan, pikiran, kehendak, kesadaran. Juga demikian)<br />舍 利 子 。 是 諸 法 空 相 。 不 生 不 滅 。 不 垢 不 淨 。<br />Se Li Zhi . Shi Cu Fa Gon Sian . Pu Sen Pu Mie . Pu Kou Pu Cin .<br />(Sariputra. Semua Dharma adalah berwujud kekosongan. Tidak lahir tidak musnah. Tidak kotor tidak bersih.)<br />不 增 不 減 。 是 故 空 中 無 色 。 無 受 想 行 識 。<br />Pu Cen Pu Cien . Shi Ku Gon Con U Se . U Sou Sian Sin Shi .<br />(Tidak bertambah tidak berkurang. Oleh karena itu didalam kekosongan tidak ada wujud. Tidak ada Perasaan, Pikiran, Kehendak dan Kesadaran.) <br />無 眼 耳 鼻 舌 身 意 。 無 色 聲 香 味 觸 法 。 無 眼 界 。<br />U Yen El Pi Se Sen I . U Se Sen Sian Wei Cu Fa . U Yen Cie .<br />(Tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, jasmani, keinginan. Tidak ada warna, suara, bau, rasa, sentuh, pikiran. Tidak ada alam penglihatan.)<br />.乃 至 無 意 識 界 。 無 無 明 。 亦 無 無 明 盡 。 乃 至 無 老 死 。<br />Nai Zhi U I Shi Cie . U U Min . I U U Min Cin . Nai Zhi U Lao Shi .<br />(Bahkan tidak ada alam kesadaran pikiran. Tidak ada kebodohan. Juga tidak ada lenyapnya kebodohan. Bahkan tidak ada ketuaan dan mati.)<br />亦 無 老 死 盡 。 無 苦 集 滅 道 。 無 智 亦 無 得 。 以 無 所 得 故 。<br />I U Lao Shi Cin . U Gu Ci Mie Tao . U Zhi I U Te . I U Suo Te Ku .<br />(Juga tidak ada lenyapnya ketuaan dan mati. Tidak ada sengsara, menghimpun, musnah dan pencapaian. Tidak ada kecerdasan juga tidak ada yang didapat. Oleh karena tidak ada yang didapatkannya.)<br />菩 提 薩 埵 。 依 般 若 波 羅 蜜 多 故 。 心 無 罣 礙 。無 罣 礙 故 。<br />Bu Di Sa Do . I Bo Ye Bo Lo Mi Tuo Ku . Sin U Kua Ai . U Kua Ai Ku .<br />(maka Bodhisattva, mengikuti kebijaksanaan untuk mencapai tanah suci. Hati tidak ada kekhawatiran dan halangan. Oleh karena tidak ada kekhawatiran dan halangan.) <br />無 有 恐 怖 。 遠 離 顛 倒 夢 想 。 究 竟 涅 槃 。 三 世 諸 佛 。<br />U Yu Gon Pu . Yen Li Tien Tao Mon Sian . Ciu Cin Nie Ban . San Shi Cu Fo .<br />(tidak ada rasa takut. Dirinya akan jauh dari memutarbalikkan khayalan dan impian. Akhirnya mencapai nirvana yang benar. Para Buddha tri masa.)<br />依 般 若 波 羅 蜜 多 故 。 得 阿 耨 多 羅 三 藐 三 菩 提 。<br />I Bo Ye Bo Lo Mi Tuo Ku . Te A Nao Tuo Lo San Miao San Bu Di .<br />(Karena mengikuti kebijaksanaan untuk mencapai tanah suci. Mendapatkan pandangan yang sehat mendapatkan kesadaran yang sejati.)<br />故 知 般 若 波 羅 蜜 多 。 是 大 神 咒 。 是 大 明 咒 。<br />Ku Zhi Bo Ye Bo Lo Mi Tuo . Shi Ta Sen Cou . Shi Ta Min Cou .<br />(Oleh klarena mengetahui kebijaksanaan untuk mencapai tanah suci, adalah mantra yang maha agung, mantra yang maha cemerlang.)<br />是 無 上 咒 。 是 無 等 等 咒 。 能 除 一 切 苦 。 真 實 不 虛 。<br />Shi U San Cou . Shi U Ten Ten Cou . Nen Ju I Jie Gu . Cen Shi Pu Si .<br />(Mantra yang tiada tandingannya, mantra yang lain dari pada yang lain. Dapat melenyapkan segala kesengsaraan. Benar dan tanpa kebohongan.)<br />故 說 般 若 波 羅 蜜 多 咒 。 即 說咒 曰 。 揭 諦 揭 諦 。<br />Ku Suo Bo Ye Bo Lo Mi Tuo Cou . Ci Suo Cou Ye . Cie Ti Cie Ti .<br />(Oleh karena itu mantra kebijaksanaan untuk mencapai tanah suci adalah demikian. Cie Ti Cie Ti.)<br />波 羅 揭 諦 。 波 羅 僧 揭 諦 。 菩 提薩 婆 訶 。<br />Bo Lo Cie Ti . Bo Lo Sen Cie Ti . Bu Di Sa Bo Ho .<br />(Bo Lo Cie Ti. Bo Lo Sen Cie Ti. Bu Di Sa Bo Ho.)Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-42800376274941913842011-01-10T07:35:00.001-08:002011-01-10T07:35:47.439-08:00TA PEI SHEN COU (MAHA KARUNA DHARANI)Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye<br />(Dengan penuh sujud aku Berlindung Kpd Tri Ratna)<br /><br />Na Mo O Li Ye Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye,<br />(Dengan Penuh Sujud Aku Berlindung kepada Yang Maha Sempurna)<br /><br />Phu Ti Sa To Po Ye Mo He Sa To Po Ye<br />(Mahkluk yg Telah Mencapai Pencerahan Bodhi)<br /><br />Mo He Cia Lu Ni Cia Ye,<br />(Mahkluk Agung Maha Welas Asih)<br /><br />Aum Sa Po La Fa Yi Su Ta Na Ta Sie<br />(Aum Beliau yg mempunyai kekuatan kesempurnaan Dharma)<br /><br />Na Mo Si Ci Li To Yi Meng A Li Ye<br />(Dengan sepenuh hati dan sujud aku berlindung kepada Mu)<br /><br />Po Lu Cie Ti Se Fo La Ling To Po<br />(sumber segala kesucian)<br /><br />Na Mo Na La Cin Ce<br />(Setulus hati aku bersujud Pada MU)<br /><br />SI Li Mo He Pu Tuo Sa Mi<br />(Cahaya kebajikan Agung yg tiada batas)<br /><br />Sa Pho Ah Tha Tou SU Peng Ah Se Yin<br />(Para Buddha sayup – sayup merasakannya)<br /><br />Sa Po Sa To Na Mo Po Sa To<br />(yang memiliki semua kemuliaan kebahagiaan kemakmuran tak terkalahkan)<br /><br />Na Mo Po Chie Mo Fa The Tou<br />(Sumber berkah semua makhluk di seluruh penjuru alam)<br /><br />Ta Che Ta Aum, Ah Po Lu Si Lu Cia Ti<br />(Aum beliau yang mendengarkan suara dunia mengatasi segala rintangan karma)<br /><br />Cia Lo Ti, Yi Si Li Mo He Phu Thi Sa To<br />(Aku akan menjalankan ajaranmu sampai tercapainya pencerahan)<br /><br />Sa Po Sa PO Mo La Mo La,<br />(Memberi yang baik utk semuanya di dalam berkah dan kebijaksanaan Mu) Mo Si Mo<br /><br />SI Li Tho Yin Chi Lu Chi Lu<br />(Inti ketenangan tak terhingga laksana Dharma melepaskan kerterbatasan mengembangkan kemajuan pribadi dan menolong smua makhluk)<br /><br />Chie Meng, Tu Lu Tu Lu Fa Se Ye Ti<br />(Berlatihlah atasi kelahiran dan kematian raih kemenangan agung gemilang)<br /><br />Mo He Fa Se Ye Ti To La To La Ti Li Ni<br />(Bersatulah tenang jernih tajam berani pancarkan cahaya terang benderang)<br /><br />Se Fo La Ye Ce La Ce La Mo Mo Fa Mo La<br />(Guncang guncanglah bebaskan aku dari noda bahtin)<br /><br />Mu Ti Li Yi SI Yi SI Se Na Se Na<br />(Datang Datanglah dengar dengarlah)<br /><br />Ah La Sen Fo La She Li<br />(Raja Dharma memutar ajaran)<br /><br />Fa Sa Fa Sen Fo La Se Ye Hu Lu Hu Lu Mo La<br />(Kabar gembira senyum suka cita terimalah Dharma menyatu dalam hati)<br /><br />Hu Lu Hu Lu Si Li Suo La Suo La<br />(Laksanakan Dharma tampa timbul keraguan teguh tak tergoyahkan)<br /><br />Si Li SI Li Su Lu Su Lu<br />(Raih kemenangan tak terkalahkan bagaikan embun sejuk yang menyembuhkan)<br /><br />Pu Thi Ye Pu Thi Ye Pu Tho Ye Pu Tho Ye<br />(Terang teranglah batin sadar sadarlah tercerahkan)<br /><br />Mi Ti Li Ye Na La Cin Ce Ti Li Se Ni Na<br />(Beliau yg maha asih yg patut di puja laksana pedang kebenaran yg kuat dan tajam)<br /><br />Pho Ye Mo Na Sa Po He<br />(kepada yang sempurna Svaha)<br /><br />Si Tho Ye Sa Pho He<br />(kepada yg mulia Svaha)<br /><br />Mo Ho SI Tho Ye Sa Pho He<br />(kepada yg maha gaib svaha)<br /><br />Si to Yu Yi Se Po La ye Sa Pho he<br />(Beliau yg memiliki gaib sempurna svaha)<br /><br />Na La Cin Ce Sa Pho He, Mo La Na La<br />(Pelindung yg maha asih svaha)<br /><br />Sa Pho He, Si La Sen A Mu Cu Ye Sa Pho He<br />(Beliau yg mampu mengatasi smua kesulitan svaha, yg berwajah singa Svaha)<br /><br />Sa Po Mo He Ah Si Tho Ye Sa Pho He<br />(Beliau yg memiliki kegaiban agung Svaha)<br /><br />Ce Ci La Ah SI to Ye Sa Pho He<br />(Beliau yg memiliki kegaiban cakra svaha)<br /><br />Pho To Mo Ci Tho Ye Sa Pho He<br />(Yg memegang bunga teratai svaha)<br /><br />Na La Cin Ce Pho Cia La Ye Sa Pho He<br />(Pelindung yg welas dan patut di puja svaha)<br /><br />Mo Po Li Sen Ci La Ye Sa Pho He<br />(Resi agung yg menjalani hidup suci Svaha)<br /><br />Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye<br />(Dengan penuh sujud aku berlindung kepada Tri Ratna)<br /><br />Na Mo Ah Li Ye Po Lu Cie Ti<br />(Dengan penuh sujud aku berlindung)<br /><br />Suo Po La Ye Sa Pho He<br />(kepada yg maha Sempurna Svaha)<br /><br />Aum Si Thien Tu Man To La Pha To Ye<br />(Aum semoga jalan mantra ini membuahkan kegaiban kesuksesan)<br /><br />Sa Pho He<br />(Svaha)Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-45113753563382967772011-01-10T07:33:00.001-08:002011-01-10T07:34:52.395-08:00Nien Fo<b>(Mantra sebelum nien fo/liam keng)</b><br /><br /><u>MANTRA MENSUCIKAN MULUT</u><br />OM SIU LI SIU LI MO HO SIU LI SIU SIU LI SA PO HO<br /><br /><u>MANTRA MENSUCIKAN BADAN</u><br />OM SIU TO LI SIU TO LI SIU MO LI SA PO HO<br /><br /><u>MANTRA MENGUNDANG DELAPAN PHU SA</u><br />NA MO KWAN SHE YIN PHU SA MO HO SA<br />NA MO MI LE FO PHU SA MO HO SA<br />NA MO SHI KHUNG CANG PHU SA MO HO SA<br />NA MO PHU SIEN FO PHU SA MO HO SA<br />NA MO CIN KANG SOU PHU SA MO HO SA<br />NA MO MIAO CI SIANG PHU SA MO HO SA<br />NA MO CHU CAI CANG PHU SA MO HO SA<br />NA MO TI CANG WANG PHU SA MO HO SARiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-90883423867903797942011-01-10T07:31:00.001-08:002011-01-10T07:32:44.515-08:00RATANA SUTTA (SUTRA PERMATA)1) Yanidha bhutani samagatni, bhummani va yani va antalikkhe; Sabbe va bhuta sumana bhavantu. Athopi sakkacca sunantu bhasitam.<br /><br />2) Tasma hi bhuta nisametha sabbe, mettam karotha manusiya pajaya; Diva ca ratto ca haranti ye balim, tasma hi ne rakkhatha appamatta.<br /><br />3) Yam kinci vittam idha va huram va, saggesu va yam ratanam panitam; Na no samam atthi Tathagatena, idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu<br /><br />4) Khayam viragam amatam panitam, yad-ajjhaga Sakyamuni samahito; Na tena dhammena samatthi kinci, idampi Dhamme ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />5) Yem Buddhasettho parivannayi sucim, samadhim-anantarikannam-ahu, samadhim tena samo na vijjati; Idampi Dhamme ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />6) Ye puggala attha satam pasattha, cattari etani yugani honti, te dakkhineyya Sugatassa savaka, etesu dinnani mahapphalani; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />7) ye suppayutta manasa dalhena, nikkamino Gotamasasanamhi; te pattipatta amatam vigayha, laddha mudha nibbutim bhujamana; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />8) Yathindakhilo pathavissito siya, catubbhi vatehi asampakampiyo; Tathupamam sappurisam vadami, yo ariyasaccani avecca passati; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />9) Ye ariyasaccani vibhavayanti, gambhirapannena sudesitani; Kincapi te honti bhusam pamatta, na te bhavam atthamam-adiyanti; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />10) Saha-vassa dassanasampadaya, tayassu dhamma jahita bhavanti; Sakkaya-ditthi vicikicchitanca, silabbatam va pi yad-atthi kinci; Catuh-apayehi ca vippamutto, chaccabhithanani abhabba katum, idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />11) Kincapi so kammam karoti papakam, kayena vaca uda cetasa va; Abhabbo so tassa paticchadaya, abhhabbata ditthapadassa vutta; Idampi Sanghe ratana panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />12) Vanappagumbe yatha phussitagge, gimhina mise pathamasmim gimhe; Tathupamam dhammavaram adesayi, nibbinagamim paramam hitaya; Idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />13) Varo varannu varado varaharo, anuttaro dhammavaram adesayi; Idampi Buddhe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />14) Khinam puranam, nava n'atthi sambhavam, virattacitta-yatike bhavasmim, te kninabija avirulnichanda nibbanti dnira yatnayam padipo; Idampi Sanghe ratanam panitam, etena saccena suvatthi hotu.<br /><br />15) Yanidha bhutani samagatani, bhummani va yani va antaikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Buddnam namassama suvatthi hotu.<br /><br />16) Yanidha bhutani samagatini, bnummani va yani va antalikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Dhammam namassama suvatthi hotu.<br /><br />17) Yanidha bhutani samagatini, bhummani va yani va antalikkhe; Tathagatam deva-manussa-pujitam, Sangham namassama suvatthi hotu.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br />1) Makhluk apapun juga yang berkumpul di sini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Semoga semua mahluk berbahagia. Dengarkanlah dengan seksama kata-kata yang Saya sabdakan.<br />2) Duhai para makhluk, perhatikanlah. Tunjukkanlah cinta kasihmu kepada umat manusia yang mempersembahkan sesajian kepadamu siang dan malam. Karenanya, lindungilah mereka dengan tekun.<br />3) Harta apa pun juga yang terdapat di sini atau di alam lain; Atau permata tak ternilai apa pun juga di alam surga. Tiada yang menyamai Sang Tathagata Sesungguhnya, dalam Sang Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />4) Sang Bijaksana Sakyamuni menemukan lenyapnya dukkha, terlepasnya keinginan, pembebasan dari kematian, yang luhur; Tiada apa pun yang dapat menyamai keagungannya. Susungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />5) Kesucian yang dipuja oleh Sang Buddha, dinamakan samadhi dengan hasil segera --- tiada satu pun yang dapat menyamai tingkat samadhi ini. Sesungguhnya, dalam Dhamma terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />6) Delapan orang yang dipuja oleh sang Budiman, Keempat pasangan ini adalah pengikut yang pantas mendapatkan pahala dari Sang Buddha --- Pahala yang berbuah berkah berlimpah. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />7) Dengan tekad teguh mereka melaksanakan ajaran Gautama, tiada nafsu, mereka menuai hasilnya; terbebaskan dari kematian, mereka menikmati kedamaian abadi. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />8) Bagai tertanam kokoh di dalam tanah, tak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru; demikianlah orang bijaksana; Saya namakan, orang bijaksana yang telah memahami Kesunyataan Mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />9) Mereka yang telah memahami Kesunyataan Mulia yang dibabarkan dengan jelas olehNya dengan kebijaksanaan hakiki. Sekalipun mereka lalai, mereka tidak akan terlahir di delapan alam utama. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />10) Seseorang yang telah memahami Pandangan Benar, tiga belenggu terlepaskan serentak, --- Sakkya-ditthi (keyakinan adanya diri yang kekal), Vicikiccha (keragu-raguan) dan Silabbataparamassa (percaya pada takhyul) ---. Terbebaskan dari empat alam menyedihkan. Ia tak dapat melakukan enam kejahatan berat. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />11) Walaupun Ia bisa melakukan beberapa kesalahan dengan perbuatan, perkataan dan pikiran, Ia tak dapat menyembunyikannya; Adalah keniscayaan bagi seseorang yang telah memahami jalan mulia. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />12) Bagaikan hutan belukar bermekaran bunga pada awal musim panas, demikian agunglah Dhamma menuju Nibbana yang Ia ajarkan, suatu kebajikan sejati. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />13) Ia, Yang Maha Agung, Maha Tahu, Maha Pemberi, Pembawa Keagungan, yang mengajarkan Keagungan Dhamma. Sesungguhnya, dalam Buddha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semoga semua mahluk berbahagia.<br />14) Karma mereka sirna, tiada muncul karma baru, pikiran mereka telah terbebaskan dari kelahiran kembali, benih-benih lampau dimusnahkan. Keinginan tiada timbul kembali, kebijaksanaan muncul bagaikan terang pelita ini. Sesungguhnya, dalam Sangha terdapat permata tak ternilai ini. Demi kebenaran ini, semua mahluk berbahagia.<br />15) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sang Buddha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.<br />16) Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Dhamma, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagia.<br />17)Makluk apapun juga yang berada disini, baik dari dunia maupun ruang angkasa. Marilah bersama-sama kita menghormati Sangha, yang dipuja dan dipuji oleh para Dewa dan Manusia. Semoga kita berbahagiaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-13849698001039499342011-01-10T07:27:00.000-08:002011-01-10T07:28:48.159-08:00KARANIYA METTA SUTTA<b>(SUTRA TENTANG CINTA KASIH)</b><br /><br />Karanīyam attha-kusalena<br />yan tam santam padam abhisamecca,<br />Sakko ujū ca suhujū ca<br />suvaco c' assa mudu anatimānī,<br /><br />Santussako ca subharo ca<br />appakicco ca sallahuka-vutti,<br />Santindriyo ca nipako ca<br />appagabbho kulesu ananugiddho.<br /><br />Na ca khuddam samācare kiñci<br />yena viññū pare upavadeyyum.<br />Sukhino vā khemino hontu<br />sabbe sattā bhavantu sukhitattā.<br /><br /><br />Ye keci pāna-bhūtatthi<br />tasā vā thāvarā vā anavasesā,<br />Dīghā vā ye mahantā vā<br />majjhimā rassakā anuka-thūlā,<br /><br />Ditthā vā ye ca aditthā<br />ye ca dūre vasanti avidūre,<br />Bhūtā vā sambhavesī vā<br />sabbe sattā bhavantu sukhitattā.<br /><br />Na paro param nikubbetha<br />nātimaññetha katthaci nam kiñci,<br />Byārosanā patīgha-saññā<br />nāññam aññassa dukkham iccheyya.<br /><br />Mātā yathā niyam puttam<br />āyusā eka-puttam anurakkhe,<br />Evam pi sabba-bhūtesu<br />mānasam bhāvaye aparimānam.<br /><br />Mettañ ca sabba-lokasmim<br />mānasam bhāvaye aparimānam,<br />Uddham adho ca tiriyañ ca<br />asambādham averam asapattam.<br /><br />Titthañ caram nisinno vā<br />sayāno vā yāva tassa vigata-middho,<br />Etam satim adhittheyya<br />brahmam etam vihāram idham āhu.<br /><br />Ditthiñ ca anupagamma<br />sīlavā dassanena sampanno,<br />Kāmesu vineyya gedham<br />na hi jātu gabbha-seyyam punar etī ti.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya</b><br />Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan, Untuk mendapat ketenangan<br />Ia harus mampu, jujur dan sungguh jujur<br />Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong<br /><br />Merasa puas, mudah disokong / dilayani<br />Tiada sibuk, sederhana hidupnya.<br />Tenang indranya, berhati-hati<br />Tahu malu, tak melekat pada keluarga<br /><br />Tidak berbuat keasalahan, walaupun kecil<br />Yang dapat dicela oleh para bijaksana<br />Hendaklah ia berpikir<br />Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram. Semoga semua makhluk berbahagia.<br /><br />Makhluk hidup apapun juga<br />Yang lemah dan kuat tanpa kecuali<br />Yang panjang atau besar<br />Yang sedang, pendek kecil atau gemuk<br /><br />Yang tampak atau tak tampak<br />Yang jauh ataupun yang dekat<br />Yang terlahir atau yang akan lahir<br />Semoga semua makhluk berbahagia<br /><br />Jangan menipu orang lain<br />Atau menghina siapa saja<br />Jangan karena marah dan benci<br />Mengharap orang lain celaka<br /><br />Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya<br />Melindungi anaknya yang tunggal<br />Demikianlah terhadap semua makhluk hidup<br />Dipancarkannya pikiran (kasih sayang) tanpa batas<br /><br />Kasih sayangnya ke segenap alam semesta<br />Dipancarkannya pikirannya tanpa batas<br />Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling<br />Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan<br /><br />Selagi berdiri, berjalan atau duduk<br />Atau berbaring, selagi tiada lelap<br />Ia tekun mengembangkan kesadaran ini<br />Yang dikatakan : Berdiam dalam Brahma<br /><br />Tiada berpegang pada pandangan yang salah<br />Dengan sila dan penglihatan yang sempurna<br />Hingga bersih dari nafsu indriya<br />Ia tak akan lahir dalam rahim manapun jugaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-58296187361147450752011-01-10T07:24:00.000-08:002011-01-10T07:26:16.173-08:00MANGALA SUTTA<b>(SUTRA TENTANG BERKAH UTAMA)</b><br /><br />Asevanā ca bālānam <br />panditānañ ca sevanā<br />Pūjā ca pūjanīyānam <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Patirūpa-desa-vāso ca <br />pubbe ca kata-puññatā<br />Atta-sammā-panidhi ca <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Bāhu-saccañca sippañca <br />vinayo ca susikkhito<br />Subhāsitā ca yā vācā <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Mātā-pitu-upatthānam <br />putta-dārassa sangaho<br />Anākulā ca kammantā <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Dānañ ca dhamma-cariyā ca <br />ñātakānañ ca sangaho<br />Anavajjāni kammāni <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Āratī viratī pāpā <br />majja-pānā ca saññamo<br />Appamādo ca dhammesu <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Gāravo ca nivāto ca <br />santutthī ca kataññutā <br />Kālena dhammassavanam <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Khantī ca sovacassatā <br />samanānañ ca dassanam<br />Kālena dhamma-sākacchā <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Tapo ca brahma-cariyañ ca <br />ariya-saccāna-dassanam<br />Nibbāna-sacchi-kiriyā ca <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Phutthassa Lokadhammehi<br />Cittam Yassa Na Kampati<br />Asokam virajam khemam <br />etam mangalam uttamam.<br /><br />Etādisāni katvāna <br />sabbattham aparājitā<br />Sabbattha sotthim gacchanti <br />tan tesam mangalam uttaman ti.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br />Tidak berkumpul dengan yang tidak bijaksana, <br />Berkumpul dengan yang bijaksana, <br />Mmberi hormat kepada yang layak dihormati. <br />Inilah berkah utama<br /><br />Hidup di tempat yang sesuai <br />Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau.<br />Menuntun diri ke arah yang benar<br />Itulah berkah utama.<br /><br />Memiliki pengetahuan dan ketrampilan, <br />Terlatih baik dalam tata susila.<br />Ramah tamah dalam ucapan. <br />Itulah berkah utama.<br /><br />Membantu ayah dan ibu, <br />Menyokong anak dan istri<br />Bekerja bebas dari pertentangan. <br />Itulah berkah utama.<br /><br />Berdana dan hidup sesuai dengan Dharma<br />Menolong sanak keluarga<br />Bekerja tanpa cela<br />Itulah berkah utama.<br /><br />Menjauhi, tidak melakukan kejahatan<br />Menghindar dari minuman keras<br />Tekun melaksanakan Dharma<br />Itulah berkah utama<br /><br />Selalu menghormat dan rendah hati<br />Merasa puas dan selalu berterima kasih<br />Mendengarkan Dharma pada saat yang tepat<br />Itulah berkah utama<br /><br />Sabar, rendah hati bila diperingatkan<br />Mengunjungi para pertapa<br />Membahas Dharma pada saat yang tepat<br />Itulah berkah utama<br /><br />Bersemangat dalam menjalankan hidup suci<br />Menembus Empat Kesunyataan Mulia<br />Serta mencapai Nibbana<br />Itulah berkah utama<br /><br />Meski tergoda hal-hal duniawi<br />Namun bathin tidak tergoyahkan<br />Tiada susah, tanpa noda, penuh damai<br />Itulah berkah utama<br /><br />Karena dengan mengusahakan hal-hal itu<br />Manusia tak terkalahkan di mana pun juga<br />Serta berjalan aman ke mana juga<br />Itulah berkah utamaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-31383421494764850272011-01-10T07:23:00.000-08:002011-01-10T07:27:27.670-08:00NAMO KĀRA ATTHAKA (Paritta Sujud)Namo arahato sammā- sambuddhassa mahesino <br />namo uttama-dhammassa svākkhātass'eva ten' idha <br />namo mahā-sanghassā pi visuddha-sīla-dhitthino <br /><br />namo omātyāraddhassa ratanattayassa sādhukam <br />namo omakātītassa tassa vatthu-ttayassa pi <br /><br />namo-kārappabhāvena viggacchantu upaddavā <br />namo-kārānubhāvena suvatthi hotu sabbadā; <br />namo-kārassa tejena vidhimhi homi tejavā.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br />Sujudku pada Maha Pertapa, Buddha nan suci tanpa noda<br />Sujudku pada Dhamma nan Mulia, yang telah dibabarkan dengan sempurna<br />Sujudku pada Sangha nan Agung yang ber-Sila dan berpandangan suci.<br /><br />Sujudku pada Sang TriRatna, yang Mulia berkahnya.<br />Sujudku pada Sang TriRatna yang telah bebas dari kekejaman<br /><br />Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semua gangguan lenyap<br />Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semuanya sejahtera<br />Dengan sujudku yang lengkap ini, semoga saya sukses selamanya.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-3648027323498428742011-01-10T07:22:00.000-08:002011-01-10T07:31:15.235-08:00VANDANA (Paritta Perlindungan)Namo tassa bhagavato arahato sammā-sambuddhassa. (3x)<br /><br />Buddham saranam gacchāmi <br />Dhammam saranam gacchāmi <br />Sangham saranam gacchāmi <br /><br />Dutiyam pi buddham saranam gacchāmi <br />Dutiyam pi dhammam saranam gacchāmi <br />Dutiyam pi sangham saranam gacchāmi <br /><br />Tatiyam pi buddham saranam gacchāmi <br />Tatiyam pi dhammam saranam gacchāmi <br />Tatiyam pi sangham saranam gacchāmi<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>artinya:</b><br />Terpujilah Sang Bhagava Yang Maha Suci, Yang Telah mencapai Penerangan Sempurna (3x)<br /><br />Kepada Buddha, Aku Berlindung<br />Kepada Dhamma, Aku Berlindung<br />Kepada Sangha, Aku Berlindung<br /><br />Utk ke-2 kalinya, Kpd Buddha, Aku Berlindung<br />Utk ke-2 kalinya, Kpd Dhamma, Aku Berlindung<br />Utk ke-2 kalinya, Kpd Sangha, Aku Berlindung<br /><br />Utk ke-3 kalinya, Kpd Buddha, Aku Berlindung<br />Utk ke-3 kalinya, Kpd Dhamma, Aku Berlindung<br />Utk ke-3 kalinya, Kpd Sangha, Aku BerlindungRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-26434770894112251652011-01-10T07:14:00.000-08:002011-01-10T07:15:40.567-08:00DHAMMASSAVANADEVATABHI<b>(Paritta undangan kepada dewa-dewa untuk membaca paritta)</b><br /><br />Sarajjam sasenam sabandhum narindam<br />parittānubhāvo sadā rakkhatūti<br />Pharitvāna mettam sa-metta bhadhantā <br />avikkhitta-citta parittam bhanantu.<br /><br />Sagge kāme ca rūpe <br />giri-sikharatate c'antalikkhe vimāne <br />dīpe ratthe ca gāme <br />taruvana-gahane geha-vatthumhi khette. <br /><br />Bhummā cāyantu devā <br />jala-thala-visame yakkha-gandhabba-nāgā <br />titthantā santike yam <br />muni-vara-vacanam sādhavo me sunantu. <br /><br />dhamma-ssavana-kālo ayam bhadantā; <br />dhamma-ssavana-kālo ayam bhadantā; <br />dhamma-ssavana-kālo ayam bhadantā.<br /><br /><a name='more'></a><br /><b>Artinya:</b><br />Raja – bersama dengan semua kerajaannya, tentaranya, dan relasinya, senantiasa dilindungi oleh kekuatan paritta ini. Bapak dan Ibu terhormat dengan itikad baik, mendengar paritta ini dengan pikiran terpusat.<br /><br />Semoga semua dewa di alam semesta hadir disini, di alam surga dan di alam Brahma, di puncak-puncak gunung, di angkasa raya, di pulau-pulau, di desa-desa dan kota-kota, di hutan belukar, di sekeliling rumah dan ladang.<br /><br />Semoga dewa bumi mendekat (datang) melalui air, daratan ataupun angkasa, bersama-sama dengan yaksa, gandhaba dan naga. Dan semoga di mana pun mereka berada, mereka dapat mendengarkan sabda Sang Bijaksana, seperti berikut ini.<br /><br />Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma<br />Sekarang tiba saatnya mendengarkan Dhamma<br />Sekarang tiba saatnya mendengarkan DhammaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-78055284225226195112011-01-10T07:10:00.002-08:002011-01-10T07:11:19.438-08:00Vidyarajah Vajra YaksahNAMA yang diambil dari bahasa Sansekerta ini, banyak versi terjemahannya. MisalnyaVilyarajah Yaksah Intan atau Vidyarajah Penelan Intan. Beliau adalah Penjaga Keles tarian dan Penyebaran Agama Buddha yang diajarkan oleh Hyang Buddha Amoghasiddhi yang menguasai wilayah utar dari bumi kits atau dari clam semesta.<br />Umat Buddha dari Sekte Esoteris Timur, menganggap Vidyarajah Vajra Yaksah ini se bagai salah seorang dar i . ke-Li ma Vidyarajah (Raja yang dari tubuhnya ke luar cahaya yang terang-benderang). Tetapi umat Buddha sekte Esoteric yang ads di Taiwan , mengganti beliau dengan Sang Ucchusma.<br />Vidyarajah ini telah menyata kan atau mengikrarkan sumpah suci beliau, untuk melenyapkan semua makhluk yang berhati jahat. Serta untuk melenyapkan hingga ke akar-akarnya segala kotoran dan fikiran yang sifatnya berisi haws nafsu yang terdapat di Tiga Alam (yang melekat pads Tiga Kehidupan).Sumpah suci beliau yang asli adalah, sama dengan Sumpah Sucinya Sang Ucchusma.<br />Rupang atau gambar Vidya rajah Vajra Yaksah mempunyai Tiga Wajah dan Enam Tangan. Menunjukkan penampakan yang bersikap march. Tubuh beliau dihiasi dengan tujuh macam intan berlian. Tinggi badannya luar biasa, tak dapat diukur.<br />Keseluruhan dari badan beliau mengeluarkan nyala api. Keenam tangannya memegang beraneka bends. Tangan pertama di sebelah kanan memegang alas penumbuk padi, tangan kedua memegang anak panah, tangan ketiga me megang pedang. Tangan pertama sebelah kiri memegang gents, ta ngan kedua memegang busur panah, dan tangan ketiga meme gang sebuah rods.<br />Kaki kanannya menginjak se buah Bungs Teratai, sedang kaki sebelah kiri berkeadaan atau dalam posisi agak dibengkokkan.<br />Benda-bends yang dipegang beliau, masing-masing mengan dung makna yang tersembunyi :Pedang dan Roda (Cakra) me lambangkan Dharma. atau Kewa jiban untuk mengalahkan hawa ¬ nafsu, Anak Panah dan Busur melambangkan sikap mental dan kegiatan mencintai semua makh luk serta menghormatinya. Gents dan A lat Penumbuk Padi melam bangkan Vajra Sattvanya dari tubuh beliau (artinya tubuh beliau memiliki days tahan yang luar biasa hebatnya, di mans beliau memiliki berbagai kesaktian).<br />Menurut legends, kata-kata kebenaran dari Vidyarajah Vajra Yaksah, sangat efektif sifatnya di dalm menanggapi semua permo honan yang diajukan pengagumnya.<br />Bila seseorang mengucapkan mantra kata-kata kebenaran yang diberikan beliau sebanyak 1080 kali, maka semua makhluk ciptaan Tuhan yang menghuni 3300 bush Alam Besar, akan dapat diminta per hatian dan simpatinya, dan berkenan memberikan pertolongannya.<br />Adapun tujuan dari pembinaan diri untuk melaksanakan dharma nya beliau, adalah untuk mele nyapkan segala bencana, untuk mengatasi dan menguasai raksasa dan segala hantu. Di lingkungan umat Buddha di Jepang, banyak orang yang mempercayai dharani (mantra)nya, dan mempercayai kegunaan meletakkan lambang kekuasaan beliau di altar tempat persembahyangan mereka.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-86525502186892401842011-01-10T07:10:00.001-08:002011-01-10T07:10:27.841-08:00Tek Hay Cin JinTek Hay Cin Jin(澤海真人) akrab dengan sebutanKwee Lak Hoalahir pada tahun 1695 waktu Kaisar Khong Hie memerintah. Kwee Lak Hoa dikenal dan dijunjung sebagai pejuang dan pembela masyarakat Tionghoa yang dibantai oleh pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada tahun 1740 dimana sekitar 5.000 s/d 10.000 penduduk terbunuh.<br />Beliau dianugrah gelar Tek Hay Cin Jin oleh kekaisaran Dinasti Tjhing dan dipuja oleh penduduk setempat sebagai Dewata Pelindung Perdagangan di laut.<br />Kwee Seng Seng Kun (魁星星君) disebut juga Kwee Tao Seng Kun atau Bun Kwee Hu Cu atau Liok Ie Tee Kun (Kaisar berbaju Hijau). Beliau adalah salah satu Dewata Bintang Utara. Sebagai penitisan dari Bintang Kesusastraan (Bun Khiok Seng), Beliau juga salah satu dari Ngo Bun Chiang (Lima Dewata Kesusastraan Dan Pendidikan). Pada waktu Tiongkok masih menerapkan sistem Ujian Kenegaraan, para pelajar dan kaum Mandarin sangat memuja Ngo Bun Chiang khususnya pada tanggal 7 bulan 7 Imlek yaitu hari Raya Menguji Kepandaian (Khit Khau Ciat).<br />Perwujudan Kwee Seng Seng Kun yang umum adalah berupa mahluk berwajah buruh, satu kaki diangkat ke belakang dan yang lain menginjak mahluk air Ao. Sedang tangannya memegang pena bulu dan gantang, lambang dunia pengetahuan.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-53103624875962887552011-01-10T07:09:00.001-08:002011-01-10T07:09:41.859-08:00Hian Thian Siang TeeDalam kisah Perjalanan Ke Utara (Pak Yu Ki) dikisahkan bahwa Yu Huang Da Di {Hok Kian=Giok Hong Tai Te} telah menyatakan keinginannya untuk turun ke dunia. Salah satu dari ketiga rohnya menitis ke dunia sebagai manusia. Kemudian beliau terlahir beberapa kali (tumimbal lahir) sebagai putra mahkota yang meninggalkan kehidupan duniawi, pergi bertapa. Setelah mengalami banyak kesukaran, cobaan dan penderitaan, akhirnya beliau mencapai dewa dengan gelar Xuan Tian Shang Di {Hok Kian= Hian Thian Siang Te}.<br /><br /><a name='more'></a><br />Selanjutnya dikisahkan Hian Thian Siang Te turun ke bumi menaklukan berbagai siluman, antara lain siluman ular dan siluman kura-kura. Oleh karena itu Kim Sin (pratima)- nya selalu dilukiskan menginjak kura-kura dan ular.<br />Kekuasaan beliau adalah di seluruh Langit Utara. Pada waktu dinasti Bing (1368-1644) diperintah oleh Kaisar Bing Thay Couw, beliau diangkat sebagai Dewata Pelindung Kerajaan. Sampai sekarang istananya di Ci Kim Shia, kota terlarang masih berdiri dengan megahnya. Dengan dikawal oleh Kim Tong dan Giok Li, serta Sui Ho Ji Ciang serta berbagai Thian Kun, beliau bertahta dengan agungnya dengan pedang terhunus menghadap ke Selatan. 36 Malaikat Langit (Thian Kong) dan 72 Malaikat Bumi (Te Soat) di bawah kendalinya. Sedangkan Thio Guan Swe (Hian Tan Kong) dan Kang Goan Swee adalah pengawalnya yang selalu nampak berdampingan<br /><br />Hian Than Kong 玄 壇 公<br />Hian Than Kong adalah salah satu penitisan dari Dewata Bintang Harta (Cay Pek Seng Kun). Kekuasaannya memberi berkah rezeki kepada umatnya. Sepanjang sejarah Tiongkok yang berabad-abad lamanya kita mengenal beberapa Cay Sin (Dewa Harta). Misalnya Bun Cay Sin, Bu Cay Sin, Koan Kong, Tho Te Kong, Sik Cong, Cao Cay Ong, Lauw Hay, Ngo Louw Cay Sin, dan lain-lain. Hian Than Kong adalah Bu Cay Sin, dewata harta yang berpakaian militer.<br />Dalam kitab Hong Sin (Penganugerahan Malaikat), diceritakan bahwa sebelum menjadi abadi beliau hidup di zaman dinasti Ciu (1122-247 SM). Dulunya bernama Thio Kong Bing, pernah bekerja sebagai pengawal seorang hartawan, sering bertindak sewenang-wenang. Setelah mengalami kejadian yang menyentuh hatinya, ia pun meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi pertapa. Kesaktiannya jarang ada bandingannya, bahkan Kiang Tju Gee pun tak sanggup melawannya.<br />Perwujudannya yang umum adalah dengan menunggang harimau hitam (Hek Houw), memegang ruyung dan tangan yang satunya memegang Goan Po (emas lantakan). Termasuk salah satu dari Ngo Louw Cay Sin dan juga salah satu murid Hian Thian Siang Te.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-18652855541996526372011-01-10T07:07:00.002-08:002011-01-10T07:08:29.710-08:00To Tha Thian OngPada mulanya To Tha Thian Ong (托塔天王) adalah seorang pertapa yang telah balik ke penghidupan duniawi karena belum waktunya menjadi abadi. Sebagai seorang pejabat militer, ilmu peperangannya sangat tinggi begitu juga ilmu kedewaannya. Kesaktiannya membuahkan kemenangan dalam peperangan. Ke-3 putranya juga berilmu tinggi sebagai murid para Dewata. Yang pertama Kim Cia adalah murid Bun Su Kong Hoat Thian Cun, sedangkan Bok Cia berguru kepada Pho Hian Cin Jin dan Lo Cia murid dariThay It Cin Jin.<br />Kekuasaan To Tha Thian Ong meliputi Langit Utara dan keamanan Pintu Langit. Para rasaksa dan raseksi yang tinggal di gunung Mahameru berada dibawah perintahnya. Pagoda Pusaka Leng Liong Tha adalah lambang dirinya.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-4689217726973898792011-01-10T07:07:00.001-08:002011-01-10T07:07:34.254-08:00Cham Kui Coo SuCham Kui Coo Su (懺魁祖師)lahir di propinsi Hok Kian pada abad ke-8 zaman Dinasti Song. Ketika berusia 8 tahun Beliau biasa mengembala sapi. Ia membuat sebuah lingkaran di tanah dimana sapinya berada, herannya tidak seekor sapi pun keluar dari lingkaran tersebut. Setelah dewasa, Beliau menjadi Rahib dan tinggal di gunung Im Na San, daerah Bwee Ciu, Tiongkok Selatan. Lalu mendirikan keleteng Leng Kong Sie, kelenteng yang pertama untuk dareah tersebut. Beliau mencapai Parinirwana pada tahun 861.<br />Sampai sekarang di depan kelenteng tersebut terdapat sepasang pohon cemara (siong) yang satu masih hidup dan segar sedangkan yang ke dua sudah mati dan kering. Namun tinggi dari ke dua pohon tersebut selalu sama tinggi. Pohon yang hidup tidak pernah lebih tinggi dari yang mati.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-73976914552075097622011-01-10T07:06:00.001-08:002011-01-10T07:06:47.531-08:00Cing Sui Coo SuCing Sui Coo Su lahir di provinsi Hok Kian pada tanggal 6 bulan 1 Imlek tahun 1044 Dinasty Song, Khing Lik tahun ke-4. Beliau dari marga Tan bernama Eng. <br />Sejak muda belia, Beliau telah meninggalkan kehidupan duniawi dan berguru kepada Acharya San Bing Sian Su. Beliau diberi nama Pho Giok. Kehidupan Vinaya Kebhiksuan ditekuninya dengan ketat dengan bertapa di pegunungan Tiang Giam San , An Khwee, Hok Kian.<br />Penduduk sekitarnya sering meminta pertolongan kepada Beliau dalam hal pengobatan dan masalah2 lainnya sehingga Beliau sangat dihormati dan dipuja. Dekat goa pertapaan terdapat sebuah sumber air yang jernih dan ditambah dengan meditasi itulah Co Su Kong (panggilan akrab Cing Sui Coo Su) mengobati penduduk. Dengan rasa terima kasih yang sangat, rakyat disana kemudian membangun sebuah kelenteng kecil disekitar goa dan diberi nama Cing Sui Giam. Cing Sui berarti air jernih. Beliau Parinirwana pada tahun 1101 bulan 5 tanggal 13 Imlek tahun Kian Tiong pertama. Di bekas tempat berpulangnya inilah lalu dibuatkan altar utama pemujaan Cing Sui Coo Su.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-84762550206696515492011-01-10T07:05:00.000-08:002011-01-10T07:06:04.454-08:00Hoa Kong Hua PhoHoa Kong adalah seorang putra dari Pangeran Bun dan merupakan saudara muda Kaisar Bu Ong. Beliau hidup semasa Dinasti Ciu Barat (1027 - 771 SM). Merupakan orang suci pada masa itu dengan panggilan Ciu Kong Tan.<br />Sebagai orang suci bijaksana, Beliau menyusun kitab2 peradaban, misalnya Ciu Lee (kitab adat istiadat Dinasti Ciu yang berisi adat perkawinan dan perkabungan). Ada lagi kitab tafsir mimpi, firasat, dan lain2 yang sampai saat ini masih menjadi rujukan berbagai kalangan.<br />Namun rakyat memuja Beliau terutama sebagai Dewata Pengikat Perjodohan. Pada hari ulang tahunnya, para pemujanya mempersembahkan keranjang bunga (Hoa Lan) agar enteng jodoh<br />Beliau biasa ditampilkan dengan kedua istrinya, yang pertama Toa Ma disebelah kirinya, sedangkan yang memegang anak kecil adalah istri kedua Ji Ma. Dalam beberapa hal, Khong Hu Cu sendiri menganggap Ciu Kong Tan sebagai guru spiritualnyaRiady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3619271514830032128.post-47379592205975034632011-01-10T07:04:00.002-08:002011-01-10T07:05:13.167-08:00Kong Tek Cun OngKong Tek Cun Ong (廣澤尊王) adalah Dewata Pelindung dari berbagai malapetaka air, api, perampokan dan lain2. Penampilan Beliau adalah dengan satu kaki bersilah dan yang satunya terjuntai ke bawah memakai baju kebesaran Raja Muda.<br />Kong Tek Cun Ong hidup di Dinasti Song (abad IX) sezaman dengan Ma Co Po. Beliau dipuja ber-sama2 dengan Seng Ma dan biasa dipanggilPo An Kong Tek Cun Ong, sebuah gelar yang dianugerahkan Kaisar Kong Si dari Dinasti Ching. Kelenteng Hong San Sie di Si San adalah tempat dimana Beliau mencapai kesempurnaanya duduk bertapa di atas sebuah batu bundar.Riady Santosohttp://www.blogger.com/profile/06957965453228961055noreply@blogger.com0